Sabtu, 03 Januari 2009

Finding Forrester

Sutradara : Gus Van Sant

Penulis Naskah : Mike Rich

Pemain : Sean Connery

Rob Brown

F. Murray Abraham

Anna Paquin

Genre : Drama

Tanggal Rilis : 19 Desember 2000

Persahabatan tidak mengenal warna kulit, usia, dan golongan. Film yang diproduksi pada tahun 2000 ini bertutur indahnya persahabatan yang tidak memandang perbedaan. New York, Amerika Serikat yang menjadi latar belakang tempat film ini menjadi tempat yang menarik untuk diperbincangkan terlebih di Bronx, tempat kedua tokoh utama dalam film ini tinggal. Bronx merupakan tempat berkumpulnya berbagai macam ras, suku, dan agama karena banyak imigran yang tinggal di kawasan itu untuk mencari nafkah di kota yang dijuluki Big Apple itu. Jauhnya jarak yang memisahkan antara kulit putih dengan kulit hitam menjadikan film ini menjembatani perbedaan itu dengan menggambarkan perbedaan bukan menjadi penghalang untuk menjalin persahabatan dengan orang lain melalui dunia literer.

Sutradara Gus Van Sart dengan baik menceritakan indahnya ikatan ini dalam bentuk guru yang mengajari muridnya. William Forrester (Sean Connery), seorang penulis novel yang mendapatkan hadiah Pullitzer pada tahun 1954 hidup mengasingkan diri di apartemennya karena tragedi masa lalu yang membuatnya trauma untuk berhubungan dengan dunia luar. Hidupnya berubah menjadi lebih terbuka tatkala bertemu dengan Jamal Wallace (Rob Brown), pemain basket yang mendapatkan beasiswa untuk bersekolah di Mailor Callow, sekolah swasta kenamaan di New York. Jamal memiliki bakat terpendam yang sama dengan bakat William, yakni menulis.

Pertemuan Jamal dengan William awalnya berjalan tidak mulus karena Jamal menganggap William orang terasing yang hanya mengandalkan orang yang bekerja sebagai pengantar surat maupun makanan untuk dapat berhubungan dengan dunia luar. Ketegangan yang terjadi di antara keduanya lambat laun mulai mencair ketika Jamal mengetahui orang yang selama ini dianggapnya aneh merupakan William Forrester penulis novel Avalon Landing, buku yang harus dibaca oleh Jamal. Hubungan keduanya mulai membaik setelah peristiwa itu dan ditandai dengan kesediaan William untuk membimbing Jamal menulis dengan baik dan benar.

Film yang ditulis oleh Mike Rich ini menampilkan kematangan Sean Connery dalam berakting. Ekspresi wajahnya dan sikapnya ketika melakoni peran yang diberikan kepadanya menunjukkan pengalaman dan totalitas yang dilakukannya meskipun peran yang diberikan kepada pria Skotlandia ini selalu berbeda dari film yang satu ke film yang lainnya. Apresiasi patut diberikan kepada Rob Brown yang dapat menandingi akting seniornya itu. Keseriusan pendatang baru ini dalam berakting ini terlihat ketika berdialog dengan Sean Connery. Kesempurnaan film ini sedikit ternoda oleh beberapa adegan yang menganggu. Adegan Jamal yang memperoleh tiket menonton baseball jika dihilangkan tidak menganggu jalannya film ini. Selain itu, film ini juga tidak menjelaskan bagaimana awalnya Jamal suka menulis dan apa alasannya menyenangi kegiatan yang berbeda jauh dengan kegiatan favoritnya, yakni basket. Terlepas dari semua hal yang cukup menganggu itu, film ini sangat baik untuk ditonton oleh penulis pemula yang baru belajar untuk menjadi seorang penulis profesional karena di film ini dipaparkan pengetahuan cara menulis dengan baik dan benar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar